KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb,
Puji
syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT yang senantiasa mencurahkan rahmat,taufik dan hidayah-Nya
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok dalam membuat
makalah yang berjudul “KOMUNIKASI PADA TINGKAT USIA.” Makalah ini disusun sebagai bahan diskusi kelompok kami.
Makalah
ini disususun berdasarkan hasil diskusi kelompok kerja kami dan pengupulan data dari
beberapa buku panduan yang ada, serta
dengan bantuan dari dunia maya yaitu melalui situs internet, dan yang lainnya.
kami menyadari bahwa
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu dengan adanya
bantuan dari semua pihak yang terkait.
Dalam
penyusunan makalah ini kami sudah berusaha menyajikan semaksimal mungkin, namun kami menyadari bahwa
masih banyak kekurangan pada makalah ini, maka kami mengharapkan masukan ataupun saran dari Dosen pembimbing serta teman-teman lainnya dalam menyempurnakan penulisan makalah
kami agar dapat bermamfaat bagi seluruh pembaca.
Wassalamualaikum
Wr.Wb.
kolaka, 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................. i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 3
A. Latar Belakang........................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 3
C. Tujuan......................................................................................................... 3
D. Manfaat....................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 4
A.
Komunikasi Pada Bayi (0-1 tahun).............................................................. 4
B.
Komunikasi pada Usia Pra Sekolah (2-6 tahun)....................................... 5
C.
Komunikasi Usia Sekolah (7-13 Tahun)..................................................... 7
D.
Komunikasi Pada Usia Remaja.................................................................... 9
E.
Komunikasi Pada Masa Dewasa.................................................................. 9
F.
Komunikasi Pada lansia................................................................................ 10
BAB III PENUTUP...................................................................................................... 11
A.
Kesimpulan...................................................................................................... 11
B.
Saran................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Melihat perkembangan dunia
keperawatan saat ini yang semakin pesat tidak jarang kita melihat perawat yang
beretika tidak,
sesuai salah satunya mengenai cara berkomunikasi pada klien yang tidak
memperhatikan faktor umur sehingga beberapa klien sering menganggap perawat
bekerja secara semberono . Maka sehubungan dengan hal itu dan adanya tugas dari
dosen mata kuliah, Memahami sikap pelayanan perawat maka kami membuat makalah
ini dengan judul Sikap perawat dalam berkomunikasi sesuai pada tingkat usia.
B. Rumusan
Masalah
1.Bagaimana tekhnik berkomunikasi dengan klien Bayi ?
2.Bagaimana
tekhnik berkomunikasi dengan klien pra sekolah ?
3.Bagaimana
tekhnik berkomunikasi dengan klien sekolah ?
4.Bagaimana
tekhnik berkomunikasi dengan klien remaja ?
5.Bagaimana
tekhnik berkomunikasi dengan klien dewasa ?
6.Bagaimana
tekhnik berkomunikasi dengan klien lansia ?
C.
Tujuan
Sebagai bahan belajar bagi para pembaca bagaimana cara
berkomunikasi menurut tingkat usia.
D.
Manfaat
Menambah
pengetahuan tentang cara berkomunikasi
berdasarkan tingkat usia dan dapat memenuhi
tugas yang diberikan kepada kami
BAB II
PEMBAHASAN
A. Komunikasi Pada Bayi (0-1 tahun)
Komunikasi
pada bayi umumnya dilakukan dengan melalui gerakan-gerakan bayi, gerakan
tersebut sebagai alat komunikasi efektif , disamping itu komunikasi pada bayi
dapat dilakukan secara non verbal .
Selain
melakukan komunikasi seperti di atas terdapat cara komunikasi yang efektif pada
bayi yakni dengan cara menggunakan komunikasi non verbal dengan tekhnik
sentuhan seperti mengusap , menggendong, memangku, mencium dan lain- lain. Perkembangan komunikasi pada bayi dapat
dimulai dengan kemampuan bayi untuk melihat sesuatu yang menarik, ketika bayi
digerakkan maka bayi akan berespons untuk mengeluarkan suara-suara bayi.
Tingkat
perkembangan indra pada bayi :
a.
Penglihatan
Pada
waktu lahir, mata bayi belum berkembang sempurna sehingga penglihatannya masih
kabur. Dalam usia satuminggu, anak telah mapuh merespon cahaya. Pada usia ini,
kemampuan koordinasi otot mata bayi mulai tampak sehingga ia mampu menangkap
gerak benda yang digerakan di sekitar matanya dan mengedipkan matanya terhadap
sinar yang terang dan suara. Pada usia minggu ke delapan dimana bayi sudah mampu
untuk melihat objek atau cahaya, kemudian pada minggu kedua belas sudah mulai
melakukan tersenyum dan ia mampuh melihat objek
dengan jelas dalam jarak relatif jauh.pada usia enam bulan bayi telah
mampu mengidentifikasi warna, mampu melihat
beberapa gambar yang terdapat dalam buku.
b.
Pendengaran
Pada saat
lahir, bayi dapat dikatakan masih tuli. Namun, mulai hari ketiga sampai ketuju
bayi sudah mampu bereaksi terhadap suara dari lingkungannya. Dalambeberapa
hari, bayi telah mampuh membedakan berbagai suara misalnya membedakan suara
ibunya dari suara orang lain.
Pada usia ke enam belas minggu bayi sudah mulai menolehkan kepala pada suara yang asing bagi dirinya.
Pada pertengahan tahun pertama bayi sudah mulai mengucapkan kata-kata awal
seperti ba-ba, da-da, dan lain-lain. Pada bulan ke
sepuluh bayi sudah bereaksi terhadap panggilan terhadap namanya. Pada akhir
tahun pertama bayi sudah mampu mengucapkan kata-kata yang spesifik antara dua
atau tiga kata.
c.
Perabaan
Kulit bayi cukup peka sehingga sangat
sensitiv terhadap segala sentuhan, tekanan dan suhu.
d.
Penciuman dan pengecapan
Hidung dan lidah merupakan indra yang
cukup peka pada bayi, sehingga ada kalanya bayi menolak makanan, dan mereka
dapat menentukan bau susu ibunya dan merespon terhadap bau susu tersebut dengan
menoleh kearah ibunya. Seiring peningkatan usia, kemampuan penerimaan rangsang
suara juga berkembang sehingga sejak
usia tiga bulan, komunikasi dengan bayi mulai dapat dilakukan dengan
menggunakan bahasa.
e.
Wicara
Kemampuan
bicara pada tahun pertama muncul dalam tiga bentuk, yang lebih dikenal sebagai
“bentuk prawicara” (prespeech forms),
yaitu: menangis, merengek, dan gerak gerik. Komunikasi dengan bayi dilakukan
dengan menggunakan suara, sentuhan dan belaian, ciuman (taktil) ataupun
gerakan.
Tujuan
berkomunikasi dengan bayi, yaiti:
1. Memberi rasa
aman pada bayi.
2. Memenuhi kebutuhan bayi akan kasih sayang, dan
melatih bayi mengembangkan kemampuan bicara , mendengar, dan menerima
rangsangan.
B.
Komunikasi
Pada Usia Pra Sekolah (2-6 tahun)
Masa prasekolah
atau masa anak-anak awal adalah periode pada saat anak berusia 2-6 tahun. Pada
masa ini, anak mulai mandiri,dan mengembangkan keterampilan dirinya untuk
berinteraksi dengan orang lain.
Pada usia ini cara yang dapat
dilakukan adalah dengan memberi tahu apa yang terjadi pada dirinya, memberi
kesempatan pada mereka untuk menyentuh alat
pemeriksaan yang akan digunakan,
menggunakan nada suara , bicara lambat jika tidak dijawab harus diulang lebih
jelas dengan pengarahan sederhana,
hindarkan sikap mendesak untuk dijawab seperti kata-kata “jawab dong”
mengalihkan aktivitas saat komunikasi, memberikan mainan saat komunikasi dengan
maksud anak mudah diajak komunikasi dimana kita berkomunikasi dengan anak sebaiknya mengatur jarak, adanya
kesadaran diri dimana kita harus menghindari konfrontasi langsung, duduk yang
terlalu dekat dan berhadapan.
Anda dapat membicarkan aktifitas bermainya, kemampuan makan mereka dan
sebagainya.pada masa ini anak
ingin di tanyai tentang hal-hal yang telah mereka lakukan. Salah satu karir komunikasi pada anak ini adalah
bahwa sebagian anak mengalami “stranger anxiety” yaitu bahwa anak menjadi cemas dan takut bila
berhadapan dengan orang yang tidak dikenalnya. Pada situasi ini anak akan
sangat sensitip terhadap berbagai bentuk perilaku orang yang tidak dikenalnya
baik secara perbal maupun non perbal.
Adakalanya,
perilaku dan gerak gerik yang dilakukan orang lain sangat diperhatikannya untuk
mengambil kesimpulan, apakah orang tersebut mengancam integritas dirinya atau
tidak. selain itu, anak juga mengalami peningkatan kecemasan bila ia mendengar
informasi yang membingungkan atau
tidak diketahuinya.
Anak
menjadi terancam dengan komunikasi yang dilakukan mankalah ia merasa gagal
mendeskripsikan pesan yang diterimanya untuk itu dalam penerapan komunikasi
hendaknya gunakan kata-kata yang sederhana, kalimat yang pendek, pengurangan
kata yang familier
dan memberi
keterangan dengan penjelasan yang konkrit.
Dalam
pengembangan komunikasi pada anak, perlu diperhtikan tidak hanaya diperhatikan
pesan yang diucapkan saja, tetapi juga memperhatikan
situasi nonverbal
yang disampaikan.
Tugas
perkembangan anak pada masa prasekolah:
·
Belajar membedakan jenis kelamin
·
Membentuk konsep diri dari kenyataan sosial dan fisik
yang sederhana
·
Belajar menghubungkan dirinya dengan orang lain: teman
bermain, orang tua, saudara
·
Belajar mengembangkan kata hati, membedakan antara benar dan salah
·
Belajar keterampilan fisik dalam bentuk permainan
·
Belajar bergaul dengan teman-temannya
·
Mengembangkan konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan
komunikasi pada masa prasekolah
·
Melatih keterampilan penggunaan pancaindra
·
Meningkatkan keterampilan kognitif, afektif, dan
psikomotor
·
Sebagai bentuk pembelajaran dan permainan dalam melakukan
hubungan dengan orang lain
·
Mengembangkan
konsep diri
C.
Komunikasi
Usia Sekolah (7-13 tahun)
Perkembangan
komunikasi pada anak usia ini dapat dimulai dengan kemampuan anak mencetak,
menggambar, membuat huruf atau tulisan yang besar dan apa yang dilaksanakan
oleh anak mencerminkan pikiran anak dan kemampuan anak membaca disini sudah
muncul, pada usia ke delapan anak sudah mampu membaca dan sudah mulai berfikir
tentang kehidupan.
Komunikasi yang dapat dilakukan pada
anak usia sekolah adalah tetap masih memperhatikan tingkat kemampuan bahasa
anak-anak yaitu menggunakan kata-kata sederhana yang spesifik menjelaskan
sesuatu yang menjadi ketidak jelasan pada anak atau sesuatu yang tidak
diketahui pada usia ini keingin tahuan pada aspek fungsional dan prosedural dari objek tertentu sangat
tinggi.
Maka jelaskan arti, fungsi, dan
prosedurnya, maksud dan tujuan dari suatu yang ditanyakan secara jelas dan
jangan menyakiti atau mengancam sebab ini akan membuat anak tidak mampu berkomunikasi secara efektif . Komunikasi
dengan anak merupakan sesuatu yang penting dalam menjaga hubungan dengan
anak,melalui komunikasi ini pula perawat dapat memudahkan mengambil berbagai
data yang terdapat pada diri anak yang selanjutnya digunakan dalam penentuan
masalah keperawatan atau tindakan keperawatan.
Beberapa
cara yang dapat digunakan dalam berkomunikasi dengan anak, antara lain :
1.
Melalui orang lain atau pihak
ketiga
Cara
berkomunikasi ini pertama dilakukan oleh anak dalam menum-buhkan kepercayaan diri anak,
dengan menghindari secara langsung berkomunikasi dengan melibatkan orang tua
secara langsung yang sedang berada di samping anak.
2.
Bercerita
Melalui
cara ini pesan yang akan disampaikan kepada anak dapat mudah diterima,
mengingat anak sangat suka sekali dengan cerita, tetapi cerita yang disampaikan
hendaknya sesuai dengan pesan yang akan disampaikan, yang dapat diekspresikan
melalui tulisan maupun gambar.
3.
Memfasilitasi
Memfasilitasi
anak adalah bagian cara berkomunikasi, melalui ini ekspresi anak atau respon
anak terhadap pesan dapat diterima.
4.
Biblioterapi
Melalui
pemberian buku atau majalah dapat digunakan untuk mengekspresikan perasaan,
dengan menceritakan isi buku atau majalah yang sesuai dengan pesan yang akan
disampaikan kepada anak.
5.
Meminta untuk menyebutkan keinginan
Ungkapan ini penting dalam
berkomunikasi dengan anak, dengan meminta anak untuk menyebutkan keinginan
dapat diketahui berbagai keluhan yang dirasakan anak dan keinginan tersebut
dapat menunjukkan perasaan dan pikiran anak pada saat itu.
Tugas perkembangan anak usia sekolah:
·
Mengembangkan konsep yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
·
Mengembangkan kata hati, nilai,
dan kesusilaan
·
Mengembangkan kemampuan hidup
berkelompok
·
Belajar bergaul dengan teman
sebaya
·
Mengembangkan keterampilan
dasarmembaca, menulis, berhitung
·
Belajar menjalankan peran sebagai
pria atau wanita.
D.
Komunikasi
Pada Usia Remaja
Pada usia ini pola pikir sudah mulai menunjukkan ke
arah yang lebih positif, terjadi konseptualisasi mengingat masa ini adalah masa
peralihan anak menjadi dewasa. Komunikasi yang dapat dilakukan pada usia ini adalah berdiskusi
atau curah pendapat pada teman sebaya , hindari beberapa pertanyaan yang dapat
menimbulkan rasa malu dan jaga kerahasiaan dalam komunikasi mengingat awal
terwujudnya kepercayaan anak dan merupakan masa transisi dalam bersikap dewasa.
Batas usia remaja yang umum digunakan
oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini
biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12-15 tahun = masa remaja awal, 15-18 tahun
= masa remaja pertengahan, dan 18-21 tahun = masa remaja akhir.
Tugas perkembangan pada masa remaja menurut
Garison:
·
Menerima keadaan diri sendiri.
·
Mendapatkan hubungan baru yang lebih matang dengan teman
sebaya dari kedua jenis kelamin
·
Menerima keberadaan sebagai pria atau wanita dan belajar
hidup sesuai dengan keadaan ibu
·
Mendapatkan kebebasan emosional dari orang tua dan
orang-orang dewasa lain
·
Mendapatkan kemampuan untuk bertanggung jawab dalam
masalah ekonomi dan keuangan
·
Mendapatkan nilai hidup dan falsafah hidup.
E.
Komunikasi pada masa dewasa
Tekhnik
komunikasi yang dikembangkan pada masa dewasa dengan mengembangkan komunikasi
sebagai media transfer informasi komunikasi pada dewasa mengalami puncaknya karena
kematangan fisik, mental, dan kemampuan sosial mencapai optimal peran dan
tanggung jawab serta tuntutan sosial telah membentuk orang dewasa melakukan
komunikasi dengan orang lain.
Tekhnik komunikasi yang di kembangkan
pada masa dewasa telah mencapai tahap optimal, baik dalam bentuk verbal maupun
nonverbal.
Materi
komunikasi pada masa ini adalah :
1.
Pekerjaan
dan tugas : pembagian
tugas, deskripsi kerja, dan transaksi kerja.
2.
Kegiatan
kerumahtanggaan : pembagian tugas dalam keluarga, pendidikan terhadap
anak, pemenuhan/pengaturan terhadap kegiatan sosial ekonomi.
3.
Kegiatan
professional : pembagian kerja, transakai.
4.
Kegiatan
social : hubungan sosial, peran dan tugas sosial.
F.
Komunikasi
Pada Lansia
Komunikasi pada lansia berbeda
dengan komunikasi dengan individu lain karena lansia itu pada dasarnya unik .
Kemampuan
komunikasi pada lansia (lanjut usia) dapat mengalami penurunan akibat penurunan
fungsi berbagai sistem organ, seperti penglihatan, pendengaran, wicara, dan
persepsi. Semua ini menyebabkan penurunan kemampuan lansia menangkap pesan atau
infomasi dan melakukan transfer informasi. Penurunan kemampuan melakukan
komunikasi berlangsung bertahap dan bergantung pada seberapa jauh gangguan
indra dan gangguan otak yang dialami lansia.
Gangguan
ingatan (demensia) berdampak pada
penerimaan dan pengiriman pesan. Dampak pada penerimaan pesan,antara lain :
lanjut usia mudah lupa terhadap pesan yang baru saja diterimanya,kurang mampu
membuat kordinasi dan mengaitkan pesan dengan konteks yang menyertai,dan bahkan
salah menangkap pesan.
Sedangkan
dampak dimensia terhadap pengiriman pesan,antara lain: lansia kurang mampu
membuat pesan yang bersifat kompleks,bingung pada saat mengirim pesan,dan pesan
yang disampaikan salah.
Gangguan
ingatan (demensia) berdampak pada
penerimaan dan pengiriman pesan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam berkomunikasi dengan lansia antara lain:
a. Perubahan fisisk lansia seperti
pendengaran.
Gangguan pendengaran menyebabkan lansia hanya dapat
mendengar suara yang relatif keras dan pada tempo suara yang lebih lambat.
b. Normal Agging Process
c. Perubahan sosial
d. Pengalaman hidup dan latar belakang
budaya.
Tips Berkomunikasi Dengan Lansia
adalah :
1. Menyedikan waktu ekstra
2. Mengurangi kebisingan
3. Duduk berhadapan
4. Menjaga kontak mata
5. Mendengar aktif
6. Berbicara pelan, jelas, dan keras
7. Gunakan kata- kata atau kalimat yang
sederhana dan pendek
8. Menetapkan satu topic dalam satu
waktu
9. Awali percakapan dengan topic
sederhana
10. Bicarakan tentang topic yang
familiar dan menarik bagi lansia
11. Beri kesempatan pada lansia untuk
menegenang masa lalu
12. Menyampaikan instruksi secara
tertulis dan sederhana.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Komunikasi pada dasarnya harus
memperhatikan kematangan orang atau klien yang diajak berbicara berdasarkan tingkatan usia,
dalam hal ini yaitu kesempurnaan
indra, kesempurnaan dan kematangan otak , kematangan psikologi sehingga pada
akhirnya kita dapat menyesuaikan gaya bahasa, tekanan suara, dan jenis bahasa
yang kita gunakan.
B.
Saran
Sebaiknya dalam melakukan komunikasi, kita harus bersikap ramah, sopan, dan mampuh menempatkan diri terhadap orang yang diajak berkomunikasi, dengan melihat tingkatan usia, sosial, latar belakang,dan budayanya.
Sebaiknya dalam melakukan komunikasi, kita harus bersikap ramah, sopan, dan mampuh menempatkan diri terhadap orang yang diajak berkomunikasi, dengan melihat tingkatan usia, sosial, latar belakang,dan budayanya.
DAFTAR PUSTAKA
Anomin.2004.Komunikasi
Pada lansia.Diakses pada tanggal 07 November2008 pukul 13.30 wib.
Azwar, Azrul.1988.Pengantar administrasi Kesehatan
edisi kedua.Jakarta:Binapura Aksara
Brunner and
Suddarth.2001.Keperawatan Medikal Bedah Volume 1.Jakarta:EGC.
Keliat, Anna.1996.Hubungan Terapeutik.Jakarta:EGC.
Potter and
Perry.2005.Fundamental Keperawatan Volume
1.Jakarta:EGC.
Widjaja.2000.Ilmu Komunikasi.Jakarta:Rineka Cipta.
www.komunikasi lansia.com
Terimakasih bang. Izin copy dan menggunakan untuk bahan diskusi tugas di sekolah materi komunikasi pada tingkat usia. Semoga bisa mengamalkan komunikasi yang benar pd tingkat usia.
BalasHapusbaik dari materi ini bisah membatu. Saya dan dan buat lebih mengerti lagi
BalasHapusMaka banyak bang udah membantu kami
BalasHapus