Selasa, 06 Mei 2014

Komunikasi pada tingkat usia



KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa mencurahkan rahmat,taufik dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok dalam membuat makalah yang berjudul “KOMUNIKASI PADA TINGKAT USIA.”  Makalah ini disusun sebagai bahan diskusi kelompok kami.
Makalah ini disususun berdasarkan hasil diskusi kelompok kerja kami dan pengupulan data dari beberapa buku panduan  yang ada, serta dengan bantuan dari dunia maya yaitu melalui situs internet, dan yang lainnya.
kami menyadari bahwa makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu dengan adanya bantuan dari semua pihak yang terkait.
Dalam penyusunan makalah ini kami sudah berusaha menyajikan semaksimal mungkin, namun kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini, maka kami mengharapkan masukan ataupun saran dari Dosen pembimbing serta teman-teman lainnya dalam menyempurnakan penulisan makalah kami agar dapat bermamfaat bagi seluruh pembaca.
Wassalamualaikum Wr.Wb.




kolaka,             2014

Penyusun


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................. i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 3
A.   Latar Belakang........................................................................................... 3
B.   Rumusan Masalah.................................................................................... 3
C.   Tujuan......................................................................................................... 3
D.   Manfaat....................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 4

A.   Komunikasi Pada Bayi (0-1 tahun).............................................................. 4
B.   Komunikasi pada Usia Pra Sekolah (2-6 tahun)....................................... 5
C.   Komunikasi Usia Sekolah (7-13 Tahun)..................................................... 7
D.   Komunikasi Pada Usia Remaja.................................................................... 9
E.   Komunikasi Pada Masa Dewasa.................................................................. 9
F.    Komunikasi Pada lansia................................................................................ 10

BAB III PENUTUP...................................................................................................... 11

A.   Kesimpulan...................................................................................................... 11
B.   Saran................................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 12








BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Melihat perkembangan dunia keperawatan saat ini yang semakin pesat tidak jarang kita melihat perawat yang beretika tidak, sesuai salah satunya mengenai cara berkomunikasi pada klien yang tidak memperhatikan faktor umur sehingga beberapa klien sering menganggap perawat bekerja secara semberono . Maka sehubungan dengan hal itu dan adanya tugas dari dosen mata kuliah, Memahami sikap pelayanan perawat maka kami membuat makalah ini dengan judul Sikap perawat dalam berkomunikasi sesuai pada tingkat usia.

B. Rumusan Masalah
            1.Bagaimana tekhnik berkomunikasi dengan klien Bayi ?
      2.Bagaimana tekhnik berkomunikasi dengan klien pra sekolah ?
      3.Bagaimana tekhnik berkomunikasi dengan klien sekolah ?
      4.Bagaimana tekhnik berkomunikasi dengan klien remaja ?
      5.Bagaimana tekhnik berkomunikasi dengan klien dewasa ?
      6.Bagaimana tekhnik berkomunikasi dengan klien lansia ?
C.  Tujuan
Sebagai bahan belajar bagi para pembaca bagaimana cara berkomunikasi menurut tingkat usia.
D.  Manfaat
      Menambah pengetahuan tentang  cara berkomunikasi berdasarkan tingkat usia dan dapat memenuhi tugas yang diberikan kepada kami


BAB II
PEMBAHASAN

A.  Komunikasi Pada Bayi (0-1 tahun)
Komunikasi pada bayi umumnya dilakukan dengan melalui gerakan-gerakan bayi, gerakan tersebut sebagai alat komunikasi efektif , disamping itu komunikasi pada bayi dapat dilakukan secara non verbal .
                  Selain melakukan komunikasi seperti di atas terdapat cara komunikasi yang efektif pada bayi yakni dengan cara menggunakan komunikasi non verbal dengan tekhnik sentuhan seperti mengusap , menggendong, memangku, mencium dan lain- lain.  Perkembangan komunikasi pada bayi dapat dimulai dengan kemampuan bayi untuk melihat sesuatu yang menarik, ketika bayi digerakkan maka bayi akan berespons untuk mengeluarkan suara-suara bayi.

Tingkat perkembangan indra pada bayi :
a.     Penglihatan 
      Pada waktu lahir, mata bayi belum berkembang sempurna sehingga penglihatannya masih kabur. Dalam usia satuminggu, anak telah mapuh merespon cahaya. Pada usia ini, kemampuan koordinasi otot mata bayi mulai tampak sehingga ia mampu menangkap gerak benda yang digerakan di sekitar matanya dan mengedipkan matanya terhadap sinar yang terang dan suara. Pada usia minggu ke delapan dimana bayi sudah mampu untuk melihat objek atau cahaya, kemudian pada minggu kedua belas sudah mulai melakukan tersenyum dan ia mampuh melihat objek dengan jelas dalam jarak relatif jauh.pada usia enam bulan bayi telah mampu mengidentifikasi warna,  mampu melihat beberapa gambar yang terdapat dalam buku.

b.     Pendengaran
Pada saat lahir, bayi dapat dikatakan masih tuli. Namun, mulai hari ketiga sampai ketuju bayi sudah mampu bereaksi terhadap suara dari lingkungannya. Dalambeberapa hari, bayi telah mampuh membedakan berbagai suara misalnya membedakan suara ibunya dari suara orang lain.
Pada usia ke enam belas minggu bayi sudah mulai menolehkan kepala pada suara yang asing bagi dirinya. Pada pertengahan tahun pertama bayi sudah mulai mengucapkan kata-kata awal seperti ba-ba, da-da, dan lain-lain. Pada bulan ke sepuluh bayi sudah bereaksi terhadap panggilan terhadap namanya. Pada akhir tahun pertama bayi sudah mampu mengucapkan kata-kata yang spesifik antara dua atau tiga kata.

c.      Perabaan
      Kulit bayi cukup peka sehingga sangat sensitiv terhadap segala sentuhan, tekanan dan suhu.

d.     Penciuman dan pengecapan
      Hidung dan lidah merupakan indra yang cukup peka pada bayi, sehingga ada kalanya bayi menolak makanan, dan mereka dapat menentukan bau susu ibunya dan merespon terhadap bau susu tersebut dengan menoleh kearah ibunya. Seiring peningkatan usia, kemampuan penerimaan rangsang suara  juga berkembang sehingga sejak usia tiga bulan, komunikasi dengan bayi mulai dapat dilakukan dengan menggunakan bahasa.

e.     Wicara
Kemampuan bicara pada tahun pertama muncul dalam tiga bentuk, yang lebih dikenal sebagai “bentuk prawicara” (prespeech forms), yaitu: menangis, merengek, dan gerak gerik. Komunikasi dengan bayi dilakukan dengan menggunakan suara, sentuhan dan belaian, ciuman (taktil) ataupun gerakan.

Tujuan berkomunikasi dengan bayi, yaiti:
1.    Memberi rasa aman pada bayi.
2.     Memenuhi kebutuhan bayi akan kasih sayang, dan melatih bayi mengembangkan kemampuan bicara , mendengar, dan menerima rangsangan.








B.           Komunikasi Pada Usia Pra Sekolah (2-6 tahun)

Masa prasekolah atau masa anak-anak awal adalah periode pada saat anak berusia 2-6 tahun. Pada masa ini, anak mulai mandiri,dan mengembangkan keterampilan dirinya untuk berinteraksi dengan orang lain.
Pada usia ini cara yang dapat dilakukan adalah dengan memberi tahu apa yang terjadi pada dirinya, memberi kesempatan pada mereka untuk menyentuh alat  pemeriksaan yang  akan digunakan, menggunakan nada suara , bicara lambat jika tidak dijawab harus diulang lebih jelas dengan pengarahan sederhana,  hindarkan sikap mendesak untuk dijawab seperti kata-kata “jawab dong” mengalihkan aktivitas saat komunikasi, memberikan mainan saat komunikasi dengan maksud anak mudah diajak komunikasi dimana kita berkomunikasi dengan anak sebaiknya mengatur jarak, adanya kesadaran diri dimana kita harus menghindari konfrontasi langsung, duduk yang terlalu dekat dan berhadapan.
Anda dapat membicarkan aktifitas bermainya, kemampuan makan mereka dan sebagainya.pada masa ini anak ingin di tanyai tentang hal-hal yang telah mereka lakukan. Salah satu karir komunikasi pada anak ini adalah bahwa sebagian anak mengalami “stranger anxiety” yaitu  bahwa anak menjadi cemas dan takut bila berhadapan dengan orang yang tidak dikenalnya. Pada situasi ini anak akan sangat sensitip terhadap berbagai bentuk perilaku orang yang tidak dikenalnya baik secara perbal maupun non perbal.
Adakalanya, perilaku dan gerak gerik yang dilakukan orang lain sangat diperhatikannya untuk mengambil kesimpulan, apakah orang tersebut mengancam integritas dirinya atau tidak. selain itu, anak juga mengalami peningkatan kecemasan bila ia mendengar informasi yang membingungkan atau tidak diketahuinya.
Anak menjadi terancam dengan komunikasi yang dilakukan mankalah ia merasa gagal mendeskripsikan pesan yang diterimanya untuk itu dalam penerapan komunikasi hendaknya gunakan kata-kata yang sederhana, kalimat yang pendek, pengurangan kata yang familier dan memberi keterangan dengan penjelasan yang konkrit.
Dalam pengembangan komunikasi pada anak, perlu diperhtikan tidak hanaya diperhatikan pesan yang diucapkan saja, tetapi juga memperhatikan situasi nonverbal yang disampaikan.
Tugas perkembangan anak pada masa prasekolah:
·         Belajar membedakan jenis kelamin
·         Membentuk konsep diri dari kenyataan sosial dan fisik yang sederhana
·         Belajar menghubungkan dirinya dengan orang lain: teman bermain, orang tua, saudara
·      Belajar mengembangkan kata hati,  membedakan antara benar dan salah
·      Belajar keterampilan fisik dalam bentuk permainan
·      Belajar bergaul dengan teman-temannya
·      Mengembangkan konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan komunikasi pada masa prasekolah
·      Melatih keterampilan penggunaan pancaindra
·      Meningkatkan keterampilan kognitif, afektif, dan psikomotor
·      Sebagai bentuk pembelajaran dan permainan dalam melakukan hubungan dengan orang lain
·      Mengembangkan konsep diri

C.           Komunikasi Usia Sekolah (7-13 tahun)
Perkembangan komunikasi pada anak usia ini dapat dimulai dengan kemampuan anak mencetak, menggambar, membuat huruf atau tulisan yang besar dan apa yang dilaksanakan oleh anak mencerminkan pikiran anak dan kemampuan anak membaca disini sudah muncul, pada usia ke delapan anak sudah mampu membaca dan sudah mulai berfikir tentang kehidupan.
Komunikasi yang dapat dilakukan pada anak usia sekolah adalah tetap masih memperhatikan tingkat kemampuan bahasa anak-anak yaitu menggunakan kata-kata sederhana yang spesifik menjelaskan sesuatu yang menjadi ketidak jelasan pada anak atau sesuatu yang tidak diketahui pada usia ini keingin tahuan pada aspek fungsional dan prosedural dari objek tertentu sangat tinggi.
Maka jelaskan arti, fungsi, dan prosedurnya, maksud dan tujuan dari suatu yang ditanyakan secara jelas dan jangan menyakiti atau mengancam sebab ini akan membuat anak tidak mampu berkomunikasi secara efektif . Komunikasi dengan anak merupakan sesuatu yang penting dalam menjaga hubungan dengan anak,melalui komunikasi ini pula perawat dapat memudahkan mengambil berbagai data yang terdapat pada diri anak yang selanjutnya digunakan dalam penentuan masalah keperawatan atau tindakan keperawatan.
Beberapa cara yang dapat digunakan dalam berkomunikasi dengan anak, antara lain :
1.      Melalui orang lain atau pihak ketiga
Cara berkomunikasi ini pertama dilakukan oleh anak dalam menum-buhkan kepercayaan diri anak, dengan menghindari secara langsung berkomunikasi dengan melibatkan orang tua secara langsung yang sedang berada di samping anak.
2.      Bercerita
Melalui cara ini pesan yang akan disampaikan kepada anak dapat mudah diterima, mengingat anak sangat suka sekali dengan cerita, tetapi cerita yang disampaikan hendaknya sesuai dengan pesan yang akan disampaikan, yang dapat diekspresikan melalui tulisan maupun gambar.
3.      Memfasilitasi
Memfasilitasi anak adalah bagian cara berkomunikasi, melalui ini ekspresi anak atau respon anak terhadap pesan dapat diterima.
4.      Biblioterapi
Melalui pemberian buku atau majalah dapat digunakan untuk mengekspresikan perasaan, dengan menceritakan isi buku atau majalah yang sesuai dengan pesan yang akan disampaikan kepada anak.
5.      Meminta untuk menyebutkan keinginan
Ungkapan ini penting dalam berkomunikasi dengan anak, dengan meminta anak untuk menyebutkan keinginan dapat diketahui berbagai keluhan yang dirasakan anak dan keinginan tersebut dapat menunjukkan perasaan dan pikiran anak pada saat itu.
Tugas perkembangan anak usia sekolah:
·         Mengembangkan konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
·         Mengembangkan kata hati, nilai, dan kesusilaan
·         Mengembangkan kemampuan hidup berkelompok
·         Belajar bergaul dengan teman sebaya
·         Mengembangkan keterampilan dasarmembaca, menulis, berhitung
·         Belajar menjalankan peran sebagai pria atau wanita.
D.           Komunikasi Pada Usia Remaja
Pada usia ini pola pikir sudah mulai menunjukkan ke arah yang lebih positif, terjadi konseptualisasi mengingat masa ini adalah masa peralihan anak menjadi dewasa. Komunikasi yang dapat dilakukan pada usia ini adalah berdiskusi atau curah pendapat pada teman sebaya , hindari beberapa pertanyaan yang dapat menimbulkan rasa malu dan jaga kerahasiaan dalam komunikasi mengingat awal terwujudnya kepercayaan anak dan merupakan masa transisi dalam bersikap dewasa.
Batas usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12-15 tahun = masa remaja awal, 15-18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18-21 tahun = masa remaja akhir.
        Tugas perkembangan pada masa remaja menurut Garison:
·         Menerima keadaan diri sendiri.
·         Mendapatkan hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya dari kedua jenis kelamin
·         Menerima keberadaan sebagai pria atau wanita dan belajar hidup sesuai dengan keadaan ibu
·         Mendapatkan kebebasan emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lain
·         Mendapatkan kemampuan untuk bertanggung jawab dalam masalah ekonomi dan keuangan
·         Mendapatkan nilai hidup dan falsafah hidup.

E.           Komunikasi pada masa dewasa
Tekhnik komunikasi yang dikembangkan pada masa dewasa dengan mengembangkan komunikasi sebagai media transfer informasi komunikasi pada dewasa mengalami puncaknya karena kematangan fisik, mental, dan kemampuan sosial mencapai optimal peran dan tanggung jawab serta tuntutan sosial telah membentuk orang dewasa melakukan komunikasi dengan orang lain.
Tekhnik komunikasi yang di kembangkan pada masa dewasa telah mencapai tahap optimal, baik dalam bentuk verbal maupun nonverbal.
Materi komunikasi pada masa ini adalah :
1.    Pekerjaan dan tugas : pembagian tugas, deskripsi kerja, dan transaksi kerja.
2.    Kegiatan kerumahtanggaan : pembagian tugas dalam keluarga, pendidikan terhadap anak, pemenuhan/pengaturan terhadap kegiatan sosial ekonomi.
3.    Kegiatan professional : pembagian kerja, transakai.
4.    Kegiatan social : hubungan sosial, peran dan tugas sosial.

F.            Komunikasi Pada Lansia
Komunikasi pada lansia berbeda dengan komunikasi dengan individu lain karena lansia itu pada dasarnya unik .
Kemampuan komunikasi pada lansia (lanjut usia) dapat mengalami penurunan akibat penurunan fungsi berbagai sistem organ, seperti penglihatan, pendengaran, wicara, dan persepsi. Semua ini menyebabkan penurunan kemampuan lansia menangkap pesan atau infomasi dan melakukan transfer informasi. Penurunan kemampuan melakukan komunikasi berlangsung bertahap dan bergantung pada seberapa jauh gangguan indra dan gangguan otak yang dialami lansia.
Gangguan ingatan  (demensia) berdampak pada penerimaan dan pengiriman pesan. Dampak pada penerimaan pesan,antara lain : lanjut usia mudah lupa terhadap pesan yang baru saja diterimanya,kurang mampu membuat kordinasi dan mengaitkan pesan dengan konteks yang menyertai,dan bahkan salah menangkap pesan.
Sedangkan dampak dimensia terhadap pengiriman pesan,antara lain: lansia kurang mampu membuat pesan yang bersifat kompleks,bingung pada saat mengirim pesan,dan pesan yang disampaikan salah.
Gangguan ingatan  (demensia) berdampak pada penerimaan dan pengiriman pesan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi dengan lansia antara lain:
a.    Perubahan fisisk lansia seperti pendengaran.
Gangguan pendengaran menyebabkan lansia hanya dapat mendengar suara yang relatif keras dan pada tempo suara yang lebih lambat.
b.    Normal Agging Process
c.    Perubahan sosial
d.    Pengalaman hidup dan latar belakang budaya.
Tips Berkomunikasi Dengan Lansia adalah :
1.      Menyedikan waktu ekstra
2.      Mengurangi kebisingan
3.      Duduk berhadapan
4.      Menjaga kontak mata
5.      Mendengar aktif
6.      Berbicara pelan, jelas, dan keras
7.      Gunakan kata- kata atau kalimat yang sederhana dan pendek
8.      Menetapkan satu topic dalam satu waktu
9.      Awali percakapan dengan topic sederhana
10.   Bicarakan tentang topic yang familiar dan menarik bagi lansia
11.   Beri kesempatan pada lansia untuk menegenang masa lalu
12.   Menyampaikan instruksi secara tertulis dan sederhana.












BAB III
PENUTUP
A.           Kesimpulan
Komunikasi pada dasarnya harus memperhatikan kematangan orang atau klien yang diajak berbicara berdasarkan tingkatan usia, dalam hal ini yaitu kesempurnaan indra, kesempurnaan dan kematangan otak , kematangan psikologi sehingga pada akhirnya kita dapat menyesuaikan gaya bahasa, tekanan suara, dan jenis bahasa yang kita gunakan.

B.           Saran
Sebaiknya dalam melakukan komunikasi, kita harus bersikap ramah, sopan, dan mampuh menempatkan diri terhadap orang yang diajak berkomunikasi, dengan melihat tingkatan usia, sosial, latar belakang,dan budayanya.

















DAFTAR PUSTAKA
Anomin.2004.Komunikasi Pada lansia.Diakses pada tanggal 07 November2008 pukul 13.30 wib.
Azwar, Azrul.1988.Pengantar administrasi Kesehatan edisi kedua.Jakarta:Binapura Aksara
Brunner and Suddarth.2001.Keperawatan Medikal Bedah Volume 1.Jakarta:EGC.
Keliat, Anna.1996.Hubungan Terapeutik.Jakarta:EGC.
Potter and Perry.2005.Fundamental Keperawatan Volume 1.Jakarta:EGC.
Widjaja.2000.Ilmu Komunikasi.Jakarta:Rineka Cipta.
www.komunikasi lansia.com

3 komentar:

  1. Terimakasih bang. Izin copy dan menggunakan untuk bahan diskusi tugas di sekolah materi komunikasi pada tingkat usia. Semoga bisa mengamalkan komunikasi yang benar pd tingkat usia.

    BalasHapus
  2. baik dari materi ini bisah membatu. Saya dan dan buat lebih mengerti lagi

    BalasHapus
  3. Maka banyak bang udah membantu kami

    BalasHapus

SELALULAH JADI ORANG YANG BERMANFAAT, BAGI ORANG LAIN ;)